Selasa, 17 Maret 2015

Shalat Jumat pertama

#Sudahkah kita membacakan kisah Rasulullah saw kpd anak2 kita hari ini?

Adik adik tersayang Rasulullah saw berangkat dari Quba pada Jumat pagi beliau diiringi para sahabat muhajirin dan anshor.

Sebagian berkendaraan sebagian lagi berjalan kaki ketika waktu sholat Jumat tiba Rasulullah tengah melewati Wadi Ranuna. Tempat itu dekat dengan perkampungan bani Amr bin Auf. Rasulullah saw berhenti dan mendirikan shalat Jum'at bersama para sahabatnya. Itulah shalat Jum'at pertama yang didirikan Rasulullah saw.

Dalam shalat itu rasulullah berkhutbah "Wahai seluruh manusia hendaknya kalian mengerjakan amal kebaikan demi kalian sendiri sungguh kalian mengetahui demi Allah, sesungguhnya akan datang suatu hari ketika salah satu dari kalian dikejutkan oleh suara gemuruh sehingga akan melupakan harta apapun yang dimilikinya pada hari itu Allah SWT berfirman kepada nya langsung tanpa ada yang menerjemahkan atau menghalang- halangi".

Firman-Nya "tidakkah telah datang seorang Rasul kepada mu lalu ia menyampaikan ajarannya kepadamu dan Aku telah memberikan harta kepada mu serta Aku telah memberikan banyak karunia kepada mu namun semua itu kamu gunakan untuk dirimu sendiri.
"Saat itu ia akan melihat ke kanan dan ke kiri tetapi tidak melihat apapun namun ketika melihat ke muka, ia akan menatap neraka jahanam.

Siapapun yang dapat menjaga wajahnya dari bahaya api neraka walaupun dengan separuh kurma hendaklah ia mengerjakan nya namun jika tidak mempunyai apa pun hendaklah ia banyak menyebut kalimat thoyyibah karena kalimat thayyibah itu adalah sesuatu yang indah yang akan diberi balasan sampai 700 kali lipat.
Keselamatan dan rahmat Allah serta barokahnya semoga dilimpahkan atas kamu dan atas Rasulullah.

Adik adik tersayang pada saat shalat Jumat itu rasulullah berkutbah setelah sholat didirikan. Baru pada kemudian hari Rasulullah saw mengubah cara itu sehingga khutbah dilakukan sebelum sholat jumat di lakukan.

Rasulullah saw melanjutkan perjalanan di sebuah perkampungan, orang orang berebut menawarkan tempat bersinggah dan beristirahat pada beliau. Namun beliau selalu mengulangi jawaban yang sama "Biarkanlah untukku ini berjalan sesungguhnya, sesungguhnya ia di perintahkan Allah agar berhenti di tempat yang dikehendakinya.

Demikianlah cerita dari buku Muhammad Teladanku halaman 16 -17

0 komentar:

Posting Komentar